lafillevier

happy reading, all!! <3

“NINAAA AYO CEPET DANDANNYA!!! UDAH ADA SADAN NIH!!!” seru karina dari luar.

sebenarnya nina sudah rapi sejak setengah jam yang lalu, tapi ia tak langsung keluar kamar karena ia sangat nervous mau ketemu sadan.

gadis mungil ini mengambil ransel merah mudanya lalu bercermin di meja riasnya sekali lagi, “ayo nina. lo bisa gak mesem-mesem sendiri.” ucapnya sambil menatap pantulan dirinya di kaca.

lalu ia pun menarik nafas dan keluar dari kamarnya.

deg!

matanya tertuju kepada seorang pemuda jangkung yang sedang duduk bersama heksa di sofa. ia sampai mengucek matanya karena saking tak percaya nya ada sadan disini.

kenapa ada heksa? karena pemuda itu sedang 'menepati janji'nya kepada karina semalam, makanya pagi pagi begini ia sudah ada di apartemen unit 211 ini.

“eh bocil,” kata heksa ketika ia mendengar pintu kamar nina terbuka. “sini cil ngapain bengong disitu?”

karina langsung memukul kepala heksa dengan sutil yang tengah ia pegang itu, “jangan di godain mulu ih!” omelnya. heksa langsung meringis dan memegang kepalanya, “iya maaf sayang.”

ingin rasanya nina melempar heksa dengan tasnya saat ini juga. tapi ia tak ingin membuat keributan dulu karena ada sadan disini :D.

nina mendudukan dirinya di atas karpet di bawah sofa yang di duduki heksa dan sadan sambil memakan sarapannya yang sudah dibuatkan oleh karina.

“ayo sadan sarapan juga.” kata karina sambil memberikan semangkuk sereal kepada pemuda jelmaan freezer itu.

heksa menaikan alisnya sebelah, “aku gak disuruh sarapan juga?” sadan memutar bola matanya malas sambil menerima mangkuk sereal tersebut. tak lupa juga ia berterima kasih kepada gadis cantik itu.

merasa dirinya dicueki oleh karina, heksa langsung menyusul pacarnya yang sedang sibuk di dapur itu.

kini sisa nina dan sadan yang sedang sarapan sambil menonton spongebob.

sesekali mereka berdua tertawa karena adegan lucu dari film kartun tersebut.

nina pun langsung meminum susu yang tersisa di dalam mangkuknya.

“minumnya pelan-pelan, jangan sampe kena seragam.” kata sadan mengingatkan. nina langsung tersedak sampai terbatuk-batuk karena kaget sekaligus salting di ingatkan oleh sadan seperti itu.

pemuda itu langsung menepuk nepuk punggung nina sambil menyodorkan air putih yang ada di depannya ke nina, “cepet minum. abis itu kita berangkat.”

gadis mungil itu mengangguk dan mengambil segelas air tersebut lalu meneguknya.


suasana di dalam mobil canggung sekali. nina yang biasanya cerewet tiba-tiba diam. padahal sadan ingin memperbaiki hubungannya dengan nina, tapi malah jadi saling diam seperti ini.

mau tak mau akhirnya sadan yang harus buka pembicaraan, “nin.” gadis mungil itu pun menoleh, “kenapa?” sahutnya.

sadan membuang nafasnya, “cuma karena kita udah putus, lu gak usah jadi kayak gini, nin.” ujarnya. “gua pengen memperbaiki hubungan kita, gua pengen kita temenan lagi kayak dulu.” lanjut pemuda itu.

nina pun sampai menahan nafasnya beberapa detik karena pemuda itu berbicara panjang lebar seperti ini. menurutnya ini adalah moment yang sangat langka.

tapi tunggu sebentar....

jadi maksudnya, sadan tuh mau akrab lagi kan sama gue? tanya nina dalam hati.

“iya maksud gua gitu.” kata sadan.

nina langsung membulatkan matanya.

KOK SADAN BISA TAU???????????????

jika kalian bertanya-tanya, apa sih yang bikin karina tuh semudah itu buat maafin heksa?

maka jawaban karina adalah ; semua orang pantas dapat kesempatan kedua.

karena sebelum-sebelumnya heksa memang belum pernah membuat dirinya kecewa, baru kali ini saja. makanya gadis cantik zevanya ini masih mau memaafkan dan menerima kesalahan besar masa lalu pemuda itu.

toh ia juga punya masa lalu yang belum diketahui oleh heksa.

“aku sampai gak tau lagi rin mau minta maaf dan bilang makasih kayak gimana lagi sama kamu,” kata heksa sambil mengusap wajahnya dan menatap karina. “aku terlalu jahat buat kamu yang baik, rin. aku udah jahat sama kamu, aku udah ngecewain kamu, dan aku juga udah—”

karina langsung menutup mulut pemuda itu dengan tangan kanannya.

ia tidak ingin mendengar pemuda itu menjelek-jelekan dirinya lebih jauh lagi.

shhhhhtttttttt!!!!!! udah yaa udaahhh jangan men-judge diri kamu lagi. aku udah gak sanggup dengernya.” karina pun menangkupkan wajah heksa dengan kedua tangannya, “liat aku.” heksa langsung menatapnya.

gadis cantik bernama lengkap katarina zevanya ini langsung menghembuskan nafas sambil menggembungkan pipinya lucu, “aku kan udah bilang sa. semua orang berhak dapat kesempatan kedua, jadi kamu gak boleh kayak gini lagi aku gak suka.” ujarnya sambil memohon kepada pemuda itu.

entah musibah atau anugerah heksa bisa mendapatkan sosok karina di sisinya.

kenapa musibah? karena sekarang ia merasa tak pantas bersanding dengan orang sebaik dan setulus karina.

lalu, kenapa anugerah? karena baik suka maupun duka, karina selalu ada disisinya. bahkan gadis itu tidak pernah menuntut ini itu kepadanya.

pemuda jangkung ini pun tersenyum dan ikut menangkup wajah karina dengan kedua tangannya, “soooooo lucky to have you. terima kasih karena sudah mau bertahan sama aku, terima kasih karena sudah mau menerima aku yang kayak gini, dan terima kasih selalu ada di sisi aku.”

dengan iseng, ia pun mengunyel ngunyel kedua pipi karina sampai membuat gadis itu sebal sendiri dan melakukan hal yang sama ke wajahnya.

pasangan itu pun sibuk berdua sampai akhirnya makanan yang mereka pesan pun jadi.


“aku masih gak percaya kalo kamu se-ikhlas itu maafin kesalahan aku kemarin.”

sekarang mereka sedang berada di rumah pohon yang berada di taman belakang apartemen karina.

sudah pukul 12.30 malam, tapi tak ada satupun dari mereka yang ingin pulang.

karina pun menyandarkan kepalanya di bahu heksa dan memeluk kedua kakinya sambil menatap langit malam, “awalnya aku juga berat sa mau maafin kamu.” ujar gadis ini mulai bercerita kepada kekasihnya itu.

tangan kiri heksa merangkul gadis itu sambil mengusap bahunya agar karina merasa sedikit hangat.

“seminggu kemarin aku sampe stres sendiri karena kamu, aku terlalu kecewa sekaligus kaget waktu itu, makanya aku sampe minum sama giselle dirumahnya.” ia menarik nafas dan membasahi bibirnya sesaat.

“tapi lama kelamaan aku mulai bisa maafin kamu karena aku sadar kamu dan aku sama. sama-sama punya kesalahan dan berhak mendapat kesempatan kedua. aku anggap kita impas sekarang.”

karina benar.

sekarang mereka impas.

jadi, mereka sama-sama mendapatkan kesempatan kedua bukan?

heksa langsung memutar badannya dan memeluk karina.

ia meletakkan dagunya di atas kepala karina.

gadis itu pun membalas pelukan heksa dan menyandarkan kepalanya di dada bidangnya.

tempat favorit karina.

“aku sayang karinaaaa.”

“karina juga sayang heksaaa.”

ada yang ingin nina tanyakan kepada pemuda ini, yaitu apa alasan pemuda ini memutuskan hubungan mereka? apa yang salah dari hubungan mereka? apa nina pernah menyakitinya? atau nina pernah berbuat kesalahan yang fatal?

nina pun tidak tau itu.

sudah satu bulan lamanya ia mencari jawaban itu sendiri, tapi hasilnya tetap sama.

ia tidak tau.

“gua tau lu lagi mikirin apa sekarang,” kata sadan sambil menutup novel dan melepas kacamatanya.

nina pun menoleh ke arahnya, “maksudnya?”

sadan pun berdiri dan mengajak nina untuk keluar, “ayo keluar. biar gua jelasin semuanya. biar lu gak nyari nyari jawaban itu sendirian.”

nina lupa kalau sadan ini 'sedikit' berbeda dari orang-orang pada umumnya.

dan mereka berdua pun keluar dari perpustakaan, tak lupa juga mereka berpamitan kepada yuki.

“nanti gue balik lagi.” kata nina sebelum menutup pintu perpus.

“iyeeee.” sahut yuki.


“maaf karena gak bilang apa alasannya gua mutusin lu.”

sekarang mereka berdua sedang ada di rooftop gedung b. tempat kesukaan mereka kalau sedang ingin menghabiskan waktu berdua.

nina hanya diam sambil memandangi sepatunya. ia tak ingin memotong penjelasan dari mantan pacarnya ini.

“makasih udah pernah nemenin gua lima bulan kemarin, makasih udah mau mengerti sifat gua yang kayak gini, dan makasih udah sabar menghadapi gua yang terlalu cuek sama lu.”

pemuda ini pun menatap gadis mungil di sampingnya sesaat sebelum melanjutkan perkataannya.

“gua minta maaf sekali lagi sama lu, kalo selama ini gua terlalu cuek sama lu-bahkan gak peduli sama sekali. gua minta maaf udah bikin lu nyalahin diri sendiri karena gua mutusin lu tiba-tiba.”

sadan pun memiringkan tubuhnya untuk berhadapan dengan nina. lalu ia memegang kedua bahu gadis itu sambil menatapnya.

dan nina pun membalas tatapannya, “dan untuk jawaban dari pertanyaan yang selama ini lu pikirin,” ia menjeda perkataannya sesaat sambil mengangkat dagu nina dengan tangan kanannya.

nina hanya diam seolah menunggu kelanjutan penjelasan dari pemuda itu.

sadan pun mendekatkan dirinya dan membisikinya, “maaf gua gak bisa kasih tau. gua gak mau nyakitin lu lagi. jadi tolong lupain semua pertanyaan itu. karena sampai kapanpun lu gak akan dapat jawabannya.”

kemudian ia pun pergi meninggalkan gadis mungil itu.

setelah sadan menutup pintu rooftop, barulah nina menangis saat itu juga.

ia masih sangat menyayangi pemuda itu.

gadis mungil berpipi chubby ini memutar bola matanya malas ketika ia baru saja melihat daftar nama murid yang akan menjadi teman sekelasnya.

ia pun segera keluar dari kerumunan orang ini dan menghampiri temannya yang tengah menunggunya.

“gimana? sekelas gak kita?” tanya seorang pemuda jangkung ini dengan suara berat khasnya.

gadis ini pun mengangguk sambil menggembungkan pipinya, “iya sekelas.” jawabnya.

pemuda ini pun langsung tersenyum senang mendengar itu, “yes.” gumamnya.

tetapi tidak dengan gadis ini.

ia langsung mendelik dan berkata, “sumpah ya, gue tuh bosen banget tau gak sekelas sama lo terus 3 tahun.” gerutunya.

mereka berdua pun berjalan meninggalkan mading menuju kelas mereka sambil mengobrol.

“ya gapapa lah, biar gua ada temennya.” kata pemuda jangkung dengan jaket bomber hitam yang melekat di tubuh jangkungnya itu.

nina adhia hong, gadis mungil yang meng-gerutu tadi langsung memutar bola matanya malas ketika mendengar ucapan temannya itu.

“kayaknya kita sekelas juga dah sama herin.” kata dion.

nina langsung menoleh ke arahnya dengan antusias, “emang iya??????” tanya gadis mungil ini memastikan.

“BERDUAAN AJA KAYAK ORANG PACARAN!!” pekik seorang gadis jangkung yang memiliki lesung pipi ini dari kejauhan.

ya, itu adalah herin isabella.

teman dion dan nina sejak smp kelas 9.

nina dan dion pun memutar badan mereka dan berhenti sejenak untuk menunggu temannya yang tengah berlari menghampiri mereka itu.

herin langsung mengatur nafasnya sambil menundukan badannya dan menumpukan tangannya di atas lutut.

“bagus herin, kamu mengawali hari dengan olahraga.” kata dion sambil menyodorkan botol minum punya herin.

herin pun menerimanya dan langsung meminumnya hingga tandas.

nina hanya geleng geleng kepala melihatnya.

benar benar seperti unta buncit.

“kita sekelas juga akhirnya,” kata herin sambil menggandeng kedua temannya itu menuju kelas.

herin ini sangat sering skinship sama temen temen lawan jenisnya. karena ia masih susah menghilangkan gaya bertemannya dari tempat kelahirannya, kota manchester.

untungnya dion pun gak masalah mau skinship sama siapapun, asalkan gak bawa bawa perasaan atau 'salah mengartikan'.

how's manchester, rin?” tanya nina.

translate : mana oleh olehnya????” koreksi dion.

herin terkekeh sebentar lalu merangkul kedua temannya itu, “don't worry my friends, gue udah bawain buat kalian.” ujarnya.

keasikan berjalan sambil mengobrol, tak terasa mereka sudah sampai di depan kelas. mereka memasuki kelas dengan santai, sampai akhirnya seruan dari seseorang membuat mereka langsung terkejut dan menoleh ke arahnya.

“CIEEEE SEKELAS SAMA MANTANNNN!!!”

gadis mungil berpipi chubby ini memutar bola matanya malas ketika ia baru saja melihat daftar nama murid yang akan menjadi teman sekelasnya.

ia pun segera keluar dari kerumunan orang ini dan menghampiri temannya yang tengah menunggunya.

“gimana? sekelas gak kita?” tanya seorang pemuda jangkung ini dengan suara berat khasnya.

gadis ini pun mengangguk sambil menggembungkan pipinya, “iya sekelas.” jawabnya.

pemuda ini pun langsung tersenyum senang mendengar itu, “yes.” gumamnya.

tetapi tidak dengan gadis ini.

ia langsung mendelik dan berkata, “sumpah ya, gue tuh bosen banget tau gak sekelas sama lo terus 3 tahun.” gerutu gadis mungil ini.

mereka berdua pun berjalan meninggalkan mading menuju kelas mereka sambil mengobrol.

“ya gapapa lah, biar gua ada temennya.” kata pemuda jangkung dengan jaket bomber hitam yang melekat di tubuh jangkungnya itu.

nina adhia hong, gadis mungil yang meng-gerutu tadi langsung memutar bola matanya malas ketika mendengar ucapan temannya itu.

“kayaknya kita sekelas juga dah sama herin.” kata dion.

nina langsung menoleh ke arahnya dengan antusias, “emang iya??????” tanya gadis mungil ini memastikan.

“BERDUAAN AJA KAYAK ORANG PACARAN!!” pekik seorang gadis jangkung yang memiliki lesung pipi ini dari kejauhan.

ya, itu adalah herin isabella.

teman dion dan nina sejak smp kelas 9.

nina dan dion pun memutar badan mereka dan berhenti sejenak untuk menunggu temannya yang tengah berlari menghampiri mereka itu.

herin langsung mengatur nafasnya sambil menundukan badannya dan menumpukan tangannya di atas lutut.

“bagus herin, kamu mengawali hari dengan olahraga.” kata dion sambil menyodorkan botol minum punya herin.

herin pun menerimanya dan langsung meminumnya hingga tandas.

nina hanya geleng geleng kepala melihatnya.

benar benar seperti unta buncit.

“kita sekelas juga akhirnya,” kata herin sambil menggandeng kedua temannya itu menuju kelas.

herin ini sangat sering skinship sama temen temen lawan jenisnya. karena ia masih susah menghilangkan gaya bertemannya dari tempat kelahirannya, kota manchester.

untungnya dion pun gak masalah mau skinship sama siapapun, asalkan gak bawa bawa perasaan atau 'salah mengartikan'.

how's manchester, rin?” tanya nina.

translate : mana oleh olehnya????” koreksi dion.

herin terkekeh sebentar lalu merangkul kedua temannya itu, “don't worry my friends, gue udah bawain buat kalian.” ujarnya.

keasikan berjalan sambil mengobrol, tak terasa mereka sudah sampai di depan kelas. mereka memasuki kelas dengan santai, sampai akhirnya seruan dari seseorang membuat mereka langsung terkejut dan menoleh ke arahnya.

“CIEEEE SEKELAS SAMA MANTANNNN!!!”

jika kalian bertanya-tanya, apa sih yang bikin karina tuh semudah itu buat maafin heksa?

maka jawaban karina adalah ; semua orang pantas dapat kesempatan kedua.

karena sebelum-sebelumnya heksa memang belum pernah membuat dirinya kecewa, baru kali ini saja. makanya gadis cantik zevanya ini masih mau memaafkan dan menerima kesalahan besar masa lalu pemuda itu.

toh ia juga punya masa lalu yang belum diketahui oleh heksa.

“aku sampai gak tau lagi rin mau minta maaf dan bilang makasih kayak gimana lagi sama kamu,” kata heksa sambil mengusap wajahnya dan menatap karina. “aku terlalu jahat buat kamu yang baik, rin. aku udah jahat sama kamu, aku udah ngecewain kamu, dan aku juga udah—”

karina langsung menutup mulut pemuda itu dengan tangan kanannya.

ia tidak ingin mendengar pemuda itu menjelek-jelekan dirinya lebih jauh lagi.

shhhhhtttttttt!!!!!! udah yaa udaahhh jangan men-judge diri kamu lagi. aku udah gak sanggup dengernya.” karina pun menangkupkan wajah heksa dengan kedua tangannya, “liat aku.” heksa langsung menatapnya.

gadis cantik bernama lengkap katarina zevanya ini langsung menghembuskan nafas sambil menggembungkan pipinya lucu, “aku kan udah bilang sa. semua orang berhak dapat kesempatan kedua, jadi kamu gak boleh kayak gini lagi aku gak suka.” ujarnya sambil memohon kepada pemuda itu.

entah musibah atau anugerah heksa bisa mendapatkan sosok karina di sisinya.

kenapa musibah? karena sekarang ia merasa tak pantas bersanding dengan orang sebaik dan setulus karina.

lalu, kenapa anugerah? karena baik suka maupun duka, karina selalu ada disisinya. bahkan gadis itu tidak pernah menuntut ini itu kepadanya.

pemuda jangkung ini pun tersenyum dan ikut menangkup wajah karina dengan kedua tangannya, “soooooo lucky to have you. terima kasih karena sudah mau bertahan sama aku, terima kasih karena sudah mau menerima aku yang kayak gini, dan terima kasih selalu ada di sisi aku.”

dengan iseng, ia pun mengunyel ngunyel kedua pipi karina sampai membuat gadis itu sebal sendiri dan melakukan hal yang sama ke wajahnya.

pasangan itu pun sibuk berdua sampai akhirnya makanan yang mereka pesan pun jadi.


“aku masih gak percaya kalo kamu se-ikhlas itu maafin kesalahan aku kemarin.”

sekarang mereka sedang berada di rumah pohon yang berada di taman belakang apartemen karina.

sudah pukul 12.30 malam, tapi tak ada satupun dari mereka yang ingin pulang.

karina pun menyandarkan kepalanya di bahu heksa dan memeluk kedua kakinya sambil menatap langit malam, “awalnya aku juga berat sa mau maafin kamu.” ujar gadis ini mulai bercerita kepada kekasihnya itu.

tangan kiri heksa merangkul gadis itu sambil mengusap bahunya agar karina merasa sedikit hangat.

“seminggu kemarin aku sampe stres sendiri karena kamu, aku terlalu kecewa sekaligus kaget waktu itu, makanya aku sampe minum sama giselle dirumahnya.” ia menarik nafas dan membasahi bibirnya sesaat.

“tapi lama kelamaan aku mulai bisa maafin kamu karena aku sadar kamu dan aku sama. sama-sama punya kesalahan dan berhak mendapat kesempatan kedua. aku anggap kita impas sekarang.”

karina benar.

sekarang mereka impas.

jadi, mereka sama-sama mendapatkan kesempatan kedua bukan?

heksa langsung memutar badannya dan memeluk karina.

ia meletakkan dagunya di atas kepala karina.

gadis itu pun membalas pelukan heksa dan menyandarkan kepalanya di dada bidangnya.

tempat favorit karina.

“aku sayang karinaaaa.”

“karina juga sayang heksaaa.”

dua jam setengah waktu yang harus ditempuh heksa untuk sampai di apartemen shakira. rasa kantuknya langsung seketika hilang begitu saja. ia ingin menyelesaikan semuanya sekarang, ia tidak ingin ada selisih paham lagi setelah ini.

shakira awalnya bersikeras tidak mengizinkan pemuda itu untuk masuk. tetapi begitu dibujuk berkali kali oleh mona, akhirnya gadis itu pun luluh. ia langsung menyuruh pemuda itu untuk masuk ke kamarnya.

setelah mengunci pintu kamarnya, barulah shakira melampiaskan semuanya kepada heksa.

ia menampar pipi heksa, memukul wajah serta badannya berkali kali sambil menangis dan mengumpati pemuda itu.

“LO BRENGSEK!!!! LO ANJING!!!!! LO BANGSAT!!!!” shakira terus memukuli wajah pemuda yang ada di bawahnya ini, “LO GAK TAU GIMANA SAKITNYA GUE WAKTU KEGUGURAN!! LO GAK TAU GIMANA SEDIHNYA GUE KETIKA LIAT ANAK GUE DI DALAM MIMPI GUE SETIAP MALEM!!! DAN LO GAK TAU GIMANA GILANYA GUE NAHAN SEMUA RASA SAKIT DAN SEDIH ITU SA!!!!”

semua yang dilakukan shakira kepadanya, heksa terima dengan hati yang lapang. ia sudah siap menerima semua pukulan serta makian dari gadis itu, ia ingin resiko dari semua kesalahan yang sudah ia perbuat dulu.

kalau boleh jujur, rasa sayang heksa ke shakira itu belum hilang sepenuhnya. terkadang ketika ia dan karina sedang jalan berdua, ia tak sengaja memanggil karina dengan nama “shakira”.

tapi jika suruh memilih karina atau shakira, heksa jelas akan memilih karina.

kenapa begitu? karena hanya karina yang mengerti kalau dirinya belum benar benar selesai dengan shakira. dan hanya karina yang ikhlas menerima fakta bahwa dirinya menyayangi shakira dan juga dirinya.

merasa pukulan dan juga suara shakira berhenti, heksa langsung membuka matanya dan menatap gadis yang sedang menangis di atasnya ini.

“kenapaaa???” shakira langsung mengusap air matanya kasar. “KENAPA LO HARUS MUNCUL DI HADAPAN GUE LAGI SA????” heksa hanya diam tak menyahut.

shakira pun menangis kencang dan kembali memukuli wajah heksa, “KENAPA BARU SEKARANG??? KENAPA SA?????” gadis ini terus menangis dan berhenti memukuli heksa.

ia berdiri dari tempatnya dan duduk di atas kasurnya. heksa pun berdiri dan duduk di samping gadis itu, “maaf ra, maafin gua.” ujar heksa.

shakira pun menoleh ke arah pemuda itu dan menatap matanya, “aku kangen, sa. tapi aku sadar kalo kita udah gak sama-sama lagi. aku mau quality time sama kamu buat yang terakhir kalinya dan aku mau kita bener bener selesai.”

“aku juga pengen kita bener-bener selesai ra. aku gak mau kita masih belum selesai kayak gini, aku mau malem ini kita selesaikan semuanya.” kata heksa.

shakira pun mendekatkan wajahnya lalu mengecup bibir dari mantan pacarnya itu. heksa pun membalas langsung menahan tengkuk gadis itu dan mulai melumat bibir gadis itu, shakira pun mengalungkan tangannya di leher heksa dan membalasnya.

setelah 2 menit telah berlalu, mereka pun menyelesaikan 'kegiatan' mereka kemudian saling memeluk satu sama lain.

“maaf ra untuk semua rasa sakit yang pernah aku masih ke kamu, maaf aku gak pernah ada buat kamu, dan maaf aku udah jahat banget sama kamu.”

shakira mengangguk sambil meneteskan air matanya, “iya saaa. walaupun aku gak akan pernah bisa lupa gimana sakitnya, tapi aku bakal berusaha maafin kamu dengan ikhlas.”

dan malam itu pun berakhir dengan semestinya.

sekarang shakira sudah ada di dalam apartemen milik kakak tingkatnya ini. karina merasa kalau mereka butuh tempat yang lebih privasi untuk bercerita sekaligus berkeluh kesah.

karena ia tau akan ada adegan menangis setelah itu.

nina yang merasa itu bukan porsinya untuk tau langsung masuk ke kamarnya yang berada tepat di belakang mereka berdua.

dan di depan tv hanya ada mereka berdua.

shakira menutup matanya sesaat kemudian memberikan karina sebuah pouch bag yang ia ambil dari dalam tasnya dan menyodorkannya kepada karina untuk dibuka olehnya, “coba lo buka deh, kak.”

karina pun mengambil pouch tersebut dan mulai membukanya. ia mulai mengeluarkan satu persatu barang yang ada di dalamnya.

tangannya gemetaran dan juga berkeringat dingin.

lima buah testpack, tiga buah foto usg, dan juga beberapa obat-obatan yang karina tidak tau apa kegunaannya.

“ini punya siapa?” tanya karina dengan suara yang pelan agar nina tidak mendengarnya. shakira mulai menyusun barang-barang itu di atas meja.

“waktu itu gue telat dapet dua bulan dan diselingi sama morning sick, kak. terus sahabat gue ngasih gue lima barang itu setiap hari supaya hasilnya lebih akurat. dan ternyata hasilnya sama semua, lo bisa liat sendiri kan?” jelas shakira sambil menunjuk lima testpack tersebut.

karina menatap lima barang itu dengan seksama kemudian mengangguk.

shakira mengambil salah satu foto usg dan mengelusnya sambil meneteskan air matanya, “ini waktu anak gue masih dua bulan kak.” ia memberikan foto tersebut kepada karina dan mengambil lagi dua foto yang lainnya.

karina menerima foto itu dan bertanya, “anak lo sama heksa?” air mata shakira pun tumpah saat itu juga dan mengangguk, “iya kak. anak gue sama heksa...”

bagaikan disambar petir, rasanya hati karina langsung hancur mendengar ucapan shakira tersebut.

ia merasa telah dibohongi oleh orang yang sangat ia sayangi.

tetapi gadis cantik ini malah memeluk shakira dan menenangkannya saat itu juga, karena ia tahu shakira lah yang paling hancur disini.

“kak maafin gue kalo kesannya gue ngejelek-jelekin heksa, tapi jujur gue gak ada niatan apapun. gue cuma gak mau lo bernasib sama kayak gue.” karina mengangguk dan mengelus punggung gadis itu, “gapapa shakira, gue ngerti kok.”

karina ingin sekali menangis, tapi ia sadar kalau bukan sekarang waktunya ia menangis. ia ingin mendengarkan semua cerita dari shakira supaya tidak ada lagi rahasia yang tidak diketahui olehnya.

shakira mengusap air matanya dan melepas pelukan karina, “ini obat yang gue minum buat nyingkirin anak gue sendiri kak. gue berdosa banget udah ngebuang darah daging gue sendiri.” jelas gadis ini sambil memeluk tiga foto tadi dan menangis.

tangis karina pun pecah saat itu juga.

ia sedih melihat shakira yang tampaknya sangat menyesal sekaligus sedih sudah membuang darah dagingnya sendiri.

“gue udah minta pertanggungjawaban heksa, tapi dia malah nyuruh gue ngegugurin anak ini supaya kita bisa kuliah seperti biasanya tanpa beban apapun.”

demi apapun, karina rasanya ingin memaki sekaligus memukuli pacarnya itu sekarang juga.

“tapi gue mohon sama lo kak, jangan putusin dia. karena sekarang dia lagi berusaha untuk berubah jadi lebih baik dari sebelumnya. dia gak mau kehilangan lo kak, dia sayang sama lo kak, dan dia juga gak mau kejadian ini keulang lagi. jadi gue mohon banget sama lo buat gak ninggalin dia.” kata shakira sambil memohon kepada karina.

“sekarang gue udah punya yang lebih baik dari heksa kak, dia mau nerima gue apa adanya, dan dia juga udah pernah ketemu heksa buat ngasih pelajaran kak. jadi gue mohon banget sama lo sekali lagi, jangan tinggalin heksa kak.”

karina langsung mematung di tempatnya.

ternyata ada hikmahnya juga dia dan heksa break kayak gini.

sekarang shakira sudah ada di dalam apartemen milik kakak tingkatnya ini. karina merasa kalau mereka butuh tempat yang lebih privasi untuk bercerita sekaligus berkeluh kesah.

karena ia tau akan ada adegan menangis setelah itu.

nina yang merasa itu bukan porsinya untuk tau langsung masuk ke kamarnya yang berada tepat di belakang mereka berdua.

dan di depan tv hanya ada mereka berdua.

shakira menutup matanya sesaat kemudian memberikan karina sebuah pouch bag yang ia ambil dari dalam tasnya dan menyodorkannya kepada karina untuk dibuka olehnya, “coba lo buka deh, kak.”

karina pun mengambil pouch tersebut dan mulai membukanya. ia mulai mengeluarkan satu persatu barang yang ada di dalamnya.

tangannya gemetaran dan juga berkeringat dingin.

lima buah testpack, tiga buah foto usg, dan juga beberapa obat-obatan yang karina tidak tau apa kegunaannya.

“ini punya siapa?” tanya karina dengan suara yang pelan agar nina tidak mendengarnya. shakira mulai menyusun barang-barang itu di atas meja.

“waktu itu gue telat dapet dua bulan dan diselingi sama morning sick, kak. terus sahabat gue ngasih gue lima barang itu setiap hari supaya hasilnya lebih akurat. dan ternyata hasilnya sama semua, lo bisa liat sendiri kan?” jelas shakira sambil menunjuk lima testpack tersebut.

karina menatap lima barang itu dengan seksama kemudian mengangguk.

shakira mengambil salah satu foto usg dan mengelusnya sambil meneteskan air matanya, “ini waktu anak gue masih dua bulan kak.” ia memberikan foto tersebut kepada karina dan mengambil lagi dua foto yang lainnya.

karina menerima foto itu dan bertanya, “anak lo sama heksa?” air mata shakira pun tumpah saat itu juga dan mengangguk, “iya kak. anak gue sama heksa...”

bagaikan disambar petir, rasanya hati karina langsung hancur mendengar ucapan shakira tersebut.

ia merasa telah dibohongi oleh orang yang sangat ia sayangi.

tetapi gadis cantik ini malah memeluk shakira dan menenangkannya saat itu juga, karena ia tahu shakira lah yang paling hancur disini.

“kak maafin gue kalo kesannya gue ngejelek-jelekin heksa, tapi jujur gue gak ada niatan apapun. gue cuma gak mau lo bernasib sama kayak gue.” karina mengangguk dan mengelus punggung gadis itu, “gapapa shakira, gue ngerti kok.”

karina ingin sekali menangis, tapi ia sadar kalau bukan sekarang waktunya ia menangis. ia ingin mendengarkan semua cerita dari shakira supaya tidak ada lagi rahasia yang tidak diketahui olehnya.

shakira mengusap air matanya dan melepas pelukan karina, “ini obat yang gue minum buat nyingkirin anak gue sendiri kak. gue berdosa banget udah ngebuang darah daging gue sendiri.” jelas gadis ini sambil memeluk tiga foto tadi dan menangis.

tangis karina pun pecah saat itu juga.

ia sedih melihat shakira yang tampaknya sangat menyesal sekaligus sedih sudah membuang darah dagingnya sendiri.

“gue udah minta pertanggungjawaban heksa, tapi dia malah nyuruh gue ngegugurin anak ini supaya kita bisa kuliah seperti biasanya tanpa beban apapun.”

demi apapun, karina rasanya ingin memaki sekaligus memukuli pacarnya itu sekarang juga.

“tapi gue mohon sama lo kak, jangan putusin dia. karena sekarang dia lagi berusaha untuk berubah jadi lebih baik dari sebelumnya. dia gak mau kehilangan lo kak, dia sayang sama lo kak, dan dia juga gak mau kejadian ini keulang lagi. jadi gue mohon banget sama lo buat gak ninggalin dia.” kata shakira sambil memohon kepada karina.

“sekarang gue udah punya yang lebih baik dari heksa kak, dia mau nerima gue apa adanya, dan dia juga udah pernah ketemu heksa buat ngasih pelajaran kak. jadi gue mohon banget sama lo sekali lagi, jangan tinggalin heksa kak.”

karina langsung mematung di tempatnya.

ternyata ada baiknya juga dia sama heksa break kayak gini.

karina menatap gadis dihadapannya dengan bingung, “kenapa lo?” nina langsung mematikan handphonenya dan memakan tteobeokki nya. “gapapa.” karina hanya mengangguk saja tak ingin mencari tau lebih dalam.

kemudian ada seorang gadis menghampiri karina dan nina, “maaf kak lama.” ujarnya sambil mengatur nafasnya. “iya gapapa. sini duduk di samping gue aja.” karina menarik kursi yang ada di sampingnya.

shakira langsung mendudukan dirinya di kursi tersebut dan tak lupa berterimakasih kepada kakak tingkatnya itu, “makasih kak.” karina mengangguk. “iya sama-sama.”

nina pun menyapa kakak tingkatnya itu, “halo kak.” shakira tersenyum dan membalas sapaan dari adik tingkatnya itu, “halo juga nina.”

kemudian suasana pun hening.

nina sibuk dengan handphonenya dan juga makanannya, sedangkan karina dan shakira sibuk dengan isi pikiran mereka masing-masing.

kalau boleh nethink, karina tebak shakira ini akan membicarakan sesuatu yang tidak mengenai heksa. karena karina tau hubungan shakira dan heksa itu sangat tidak baik, bahkan sampai sekarang.

kita beralih ke shakira.

gadis ini sedang mencoba menguatkan hatinya agar ia bisa bercerita kepada karina tentang apa yang pernah terjadi di antara dirinya dan juga heksa. ia sebenarnya sangat tidak suka membuka luka laman lagi, tetapi hatinya semakin sakit jika ia hanya memendam terus.

bukan,

shakira tidak bermaksud untuk merusak hubungan karina dengan heksa, ia hanya ingin karina tau seperti apa perlakuan heksa kepadanya dulu. ia tidak mau karina bernasib sama sepertinya.

“kak, gue sebelumnya mohon maaf yang sebesar besarnya sama lo. gue gak bermaksud buat ngerusak hubungan lo sama heksa ataupun tujuan jelek yang lain, tapi gue cuma mau cerita apa yang selama ini gue alamin. gue pengen lo tau gimana perlakuan heksa ke gue dulu supaya lo gak bernasib sama kayak gue.” shakira mengepalkan tangannya sambil menahan tangisnya.

ia sungguh sakit sekali jika harus mengingat masa lalunya yang sangat menyakitkan itu.

nina yang mengerti dengan keadaan itu langsung memindahkan barang-barangnya dan duduk sedikit lebih jauh dari dua kakak tingkatnya itu.

“ngapain?” tanya seseorang dari ujung sana.

iya, daritadi nina itu lagi nobar film frozen di google meet sama mantan pacarnya. makanya dia tidak terlalu mendengar omongan shakira tadi.

“pindah tempat duduk. gak enak soalnya kak ayin (panggilan karina dari nina) sama kak shakira lagi ngobrol masalah penting gitu.” jelasnya.

sadan, mantan pacar nina ini terlihat sedang mengernyitkan dahinya. nina pun langsung bertanya kepadanya, “kenapa?” sadan langsung menggeleng pelan, “gapapa kok, cuma kaget aja.”

“kaget kenapa? emangnya kak heksa sama kak shakira pernah aneh aneh ya?” tanya nina penasaran.

sadan menggeleng tidak tahu, “gak tau nin, mas heksa gak pernah cerita apa apa soalnya.” nina pun mengangguk paham.

padahal sadan tuh tau semuanya.

tapi dia gak mau cerita ke nina, soalnya menurut dia ini adalah aib yang gak boleh di ceritain ke siapa-siapa.