Heksa dan Shakira [2]
sekarang shakira sudah ada di dalam apartemen milik kakak tingkatnya ini. karina merasa kalau mereka butuh tempat yang lebih privasi untuk bercerita sekaligus berkeluh kesah.
karena ia tau akan ada adegan menangis setelah itu.
nina yang merasa itu bukan porsinya untuk tau langsung masuk ke kamarnya yang berada tepat di belakang mereka berdua.
dan di depan tv hanya ada mereka berdua.
shakira menutup matanya sesaat kemudian memberikan karina sebuah pouch bag yang ia ambil dari dalam tasnya dan menyodorkannya kepada karina untuk dibuka olehnya, “coba lo buka deh, kak.”
karina pun mengambil pouch tersebut dan mulai membukanya. ia mulai mengeluarkan satu persatu barang yang ada di dalamnya.
tangannya gemetaran dan juga berkeringat dingin.
lima buah testpack, tiga buah foto usg, dan juga beberapa obat-obatan yang karina tidak tau apa kegunaannya.
“ini punya siapa?” tanya karina dengan suara yang pelan agar nina tidak mendengarnya. shakira mulai menyusun barang-barang itu di atas meja.
“waktu itu gue telat dapet dua bulan dan diselingi sama morning sick, kak. terus sahabat gue ngasih gue lima barang itu setiap hari supaya hasilnya lebih akurat. dan ternyata hasilnya sama semua, lo bisa liat sendiri kan?” jelas shakira sambil menunjuk lima testpack tersebut.
karina menatap lima barang itu dengan seksama kemudian mengangguk.
shakira mengambil salah satu foto usg dan mengelusnya sambil meneteskan air matanya, “ini waktu anak gue masih dua bulan kak.” ia memberikan foto tersebut kepada karina dan mengambil lagi dua foto yang lainnya.
karina menerima foto itu dan bertanya, “anak lo sama heksa?” air mata shakira pun tumpah saat itu juga dan mengangguk, “iya kak. anak gue sama heksa...”
bagaikan disambar petir, rasanya hati karina langsung hancur mendengar ucapan shakira tersebut.
ia merasa telah dibohongi oleh orang yang sangat ia sayangi.
tetapi gadis cantik ini malah memeluk shakira dan menenangkannya saat itu juga, karena ia tahu shakira lah yang paling hancur disini.
“kak maafin gue kalo kesannya gue ngejelek-jelekin heksa, tapi jujur gue gak ada niatan apapun. gue cuma gak mau lo bernasib sama kayak gue.” karina mengangguk dan mengelus punggung gadis itu, “gapapa shakira, gue ngerti kok.”
karina ingin sekali menangis, tapi ia sadar kalau bukan sekarang waktunya ia menangis. ia ingin mendengarkan semua cerita dari shakira supaya tidak ada lagi rahasia yang tidak diketahui olehnya.
shakira mengusap air matanya dan melepas pelukan karina, “ini obat yang gue minum buat nyingkirin anak gue sendiri kak. gue berdosa banget udah ngebuang darah daging gue sendiri.” jelas gadis ini sambil memeluk tiga foto tadi dan menangis.
tangis karina pun pecah saat itu juga.
ia sedih melihat shakira yang tampaknya sangat menyesal sekaligus sedih sudah membuang darah dagingnya sendiri.
“gue udah minta pertanggungjawaban heksa, tapi dia malah nyuruh gue ngegugurin anak ini supaya kita bisa kuliah seperti biasanya tanpa beban apapun.”
demi apapun, karina rasanya ingin memaki sekaligus memukuli pacarnya itu sekarang juga.
“tapi gue mohon sama lo kak, jangan putusin dia. karena sekarang dia lagi berusaha untuk berubah jadi lebih baik dari sebelumnya. dia gak mau kehilangan lo kak, dia sayang sama lo kak, dan dia juga gak mau kejadian ini keulang lagi. jadi gue mohon banget sama lo buat gak ninggalin dia.” kata shakira sambil memohon kepada karina.
“sekarang gue udah punya yang lebih baik dari heksa kak, dia mau nerima gue apa adanya, dan dia juga udah pernah ketemu heksa buat ngasih pelajaran kak. jadi gue mohon banget sama lo sekali lagi, jangan tinggalin heksa kak.”
karina langsung mematung di tempatnya.
ternyata ada baiknya juga dia sama heksa break kayak gini.