Ciee Sekelas
gadis mungil berpipi chubby ini memutar bola matanya malas ketika ia baru saja melihat daftar nama murid yang akan menjadi teman sekelasnya.
ia pun segera keluar dari kerumunan orang ini dan menghampiri temannya yang tengah menunggunya.
“gimana? sekelas gak kita?” tanya seorang pemuda jangkung ini dengan suara berat khasnya.
gadis ini pun mengangguk sambil menggembungkan pipinya, “iya sekelas.” jawabnya.
pemuda ini pun langsung tersenyum senang mendengar itu, “yes.” gumamnya.
tetapi tidak dengan gadis ini.
ia langsung mendelik dan berkata, “sumpah ya, gue tuh bosen banget tau gak sekelas sama lo terus 3 tahun.” gerutu gadis mungil ini.
mereka berdua pun berjalan meninggalkan mading menuju kelas mereka sambil mengobrol.
“ya gapapa lah, biar gua ada temennya.” kata pemuda jangkung dengan jaket bomber hitam yang melekat di tubuh jangkungnya itu.
nina adhia hong, gadis mungil yang meng-gerutu tadi langsung memutar bola matanya malas ketika mendengar ucapan temannya itu.
“kayaknya kita sekelas juga dah sama herin.” kata dion.
nina langsung menoleh ke arahnya dengan antusias, “emang iya??????” tanya gadis mungil ini memastikan.
“BERDUAAN AJA KAYAK ORANG PACARAN!!” pekik seorang gadis jangkung yang memiliki lesung pipi ini dari kejauhan.
ya, itu adalah herin isabella.
teman dion dan nina sejak smp kelas 9.
nina dan dion pun memutar badan mereka dan berhenti sejenak untuk menunggu temannya yang tengah berlari menghampiri mereka itu.
herin langsung mengatur nafasnya sambil menundukan badannya dan menumpukan tangannya di atas lutut.
“bagus herin, kamu mengawali hari dengan olahraga.” kata dion sambil menyodorkan botol minum punya herin.
herin pun menerimanya dan langsung meminumnya hingga tandas.
nina hanya geleng geleng kepala melihatnya.
benar benar seperti unta buncit.
“kita sekelas juga akhirnya,” kata herin sambil menggandeng kedua temannya itu menuju kelas.
herin ini sangat sering skinship sama temen temen lawan jenisnya. karena ia masih susah menghilangkan gaya bertemannya dari tempat kelahirannya, kota manchester.
untungnya dion pun gak masalah mau skinship sama siapapun, asalkan gak bawa bawa perasaan atau 'salah mengartikan'.
“how's manchester, rin?” tanya nina.
“translate : mana oleh olehnya????” koreksi dion.
herin terkekeh sebentar lalu merangkul kedua temannya itu, “don't worry my friends, gue udah bawain buat kalian.” ujarnya.
keasikan berjalan sambil mengobrol, tak terasa mereka sudah sampai di depan kelas. mereka memasuki kelas dengan santai, sampai akhirnya seruan dari seseorang membuat mereka langsung terkejut dan menoleh ke arahnya.
“CIEEEE SEKELAS SAMA MANTANNNN!!!”