Yeeehaaa Lampung
Arkasa memang patut diacungi jempol soal urusan akomodasi. Semua fasilitas yang mereka rasakan saat ini sudah di atur sebaik mungkin olehnya.
“BAGUS BANGETT!!!” Kata Riri ketika ia dan Elang baru saja sampai di hotel bintang lima ini.
“Jangan lari-lari nanti jatuh.” Ujar Elang, mengingatkan tunangannya itu sambil membawa dua koper kecil (miliknya dan Riri).
“Hehe gomen, kak.” Sahut gadis ini, mengambil alih koper miliknya dari tangan Elang.
Kemudian ada beberapa petugas hotel yang menghampiri mereka untuk membantu membawa barang-barang mereka ke kamar.
“Makasih, Mas.” Ujar Elang kepada petugas tadi ketika mereka berdua sudah sampai di depan kamar nomor 787.
Ketika pintu kamar dibuka, Riri langsung melepas sepatunya dan membuka gorden untuk melihat pemandangan di luar.
Ini adalah salah satu kebiasaan Riri ketika menginap di hotel.
Saking bagusnya pemandangan ini, Riri sampai lupa untuk membereskan barang-barangnya karena terlalu asik memotret pemandangan ini dari jendela.
Elang tidak ingin Riri yang sedang asik sendiri. Dengan sigap ia langsung membereskan dan menata semua barang bawaan mereka sebagaimana mestinya.
Melihat itu, Riri langsung tersenyum senang dan menghampiri pemuda itu. Kemudian ia langsung memeluknya dari belakang lalu mengecup pipi nya, “Makasih Kak, hehe. I love you.”
Elang yang sedang memegang laptop ini langsung meletakkannya di atas kasur dan berbalik badan untuk membalas pelukan Riri, “I love you too, Riri.” Ia mengecup bibir Riri.
“MY GOD!!!!” Seru Riri sambil membalakan matanya terkejut.
Elang terkekeh dan kembali membenamkan wajahnya di leher Riri.
Gadis ini pun juga melakukan hal yang sama.
“Jam berapa sekarang?” Tanya Elang sambil mengelus punggung Riri.
Riri melirik ke jam tangannya, “Jam setengah sebelas.”
Elang pun melepaskan pelukannya.
“KOK DILEPAS—HMPHHHH” Elang membungkam perkataan Riri dengan bibirnya.
Riri pun langsung mengalungkan kedua tangannya di leher Elang sambil membalas ciuman Elang.
Perlahan, Elang memindahkan tubuh Riri ke atas kasur tanpa melepas pagutan mereka.
Riri yang kehabisan oksigen ini langsung menepuk nepuk bahu Elang agar pemuda itu melepaskan pagutan mereka.
“Bentar Kak, aku mau nyalain tvnya dulu.” Kata Riri sambil mengambil remote tv yang ada di nakas.
Ternyata ada netflix nya hehehe.
“Netflix and Chill? Sounds good.” Kata Elang.
Riri terkekeh, “Kak Asa terdebes pokoknya.”
“Oh iya Kak,” Panggil Riri.
“Yes princess?” Sahut Elang.
“Cuma mau kasih tau kalo lusa aku ada tamu bulanan, hehe.”
Tanpa banyak bicara Elang langsung mencium bibir Riri sambil menggigitnya agar gadis itu membalas ciumannya ini.
Mengerti akan hal itu, Riri langsung membalasnya sambil sesekali mengelus tengkuk pemuda tampan ini.
Dan itu adalah salah satu cara yang dipakai Riri agar pemuda itu langsung menuju ke step berikutnya.
Elang bergerak turun ke leher mulus Riri lalu mengecupnya dan memberikan kissmark disana.
“Ngghh....” Lenguhan keluar begitu saja dari mulut Riri.
Nafsu pemuda ini langsung memuncak begitu mendengarnya. Dengan perlahan, he started to kiss and touching all of her body, from head to legs.
And Riri love this.
She always liked the way her fiance touching her.
After Elang finished that, Riri immediately kissing him while helping him take off all his clothes, begitu juga dengan Elang yang juga membantu gadis itu untuk melepaskan semua pakaiannya.
And now Elang and Riri is full naked.
Riri mematikan lampu kemudian berlutut di depan Elang.
“If you don't want to do it, that's okay.” Kata Elang
“NOOO!!” Omel Riri, “I'm ready to do this.”
Elang terkekeh dan meraih kepala gadis itu, “Alright. Show me what you wanna do.”
And for the first time, Riri do that.
Elang sampai bergelinjang karenanya.
He really love this!!!
He will try again next time with Riri.
“Don't you dare to swallow it!!!” Kata Elang ketika ia hampir mencapai klimaksnya.
“Yes, sir.” Riri pun menuruti ucapannya dan mengambil tissue yang ada di belakangnya.
Kemudian gadis ini berdiri dari tempatnya dan langsung dibanting oleh Elang ke tempat tidur, “And now it's my turn.” Elang kembali menciumi bibir dan juga leher Riri.
“Make me happy, daddy.” Ujar Riri sambil membalas ciuman Elang.
“Your wish is my command, my baby girl.” Sahut Elang.