Yeeehaaa Lampung (2)

His hands is on her.

He moves his finger and make his girl moaning while calling him 'daddy'.

He really love her moan.

Ia mempercepat permainannya disana dan membuat Riri mencapai klimaks yang pertamanya.

“Can we speed this up? It's 11.00 o'clock, AND I DON'T WANT TO STAY UP LATE!!” Seru Riri ketika melihat jam dinding.

“Hahahaha, Okay I'm coming my wife.” Ia mengecup dahi Riri yang tengah memejamkan matanya itu.

He started to put His inside Her. Dan dia langsung memaju-mundurkan pinggulnya sambil melumat bibir Riri dengan rakus.

Gadis ini membalas lumatan Elang sambil sesekali menjambak rambutnya untuk menyalurkan kenikmatan yang ia rasakan saat ini.

Elang is playing sooooo crazy.

And Riri want to playing too.

Gadis ini menepuk kepala Elang agar pemuda itu bertukar posisi dengannya.

Mengerti dengan kode yang Riri berikan, Elang pun langsung merebahkan dirinya and let she on he.

“Kiss me and i will make you moan while calling my name, daddy.”

AND ELANG SMASH HIS LIPS ON HER LIPS dengan brutal.

Bahkan ia sampai menggigit bibir gadisnya itu agar ia diberi akses untuk masuk ke dalam mulutnya.

AC kamar sekarang ini sudah tidak ada gunanya lagi BECAUSE THEY IS ON FIRE!!!.

Kemudian Elang melepaskan pagutan mereka and let his girl fucking he crazy.

Riri moves her body up and down with a good tempo— SHE'S SOO CRAZY RIGHT NOW!!!. Elang sampai gila sendiri dibuatnya.

RIRI IS SOO GOOD AT THISS!!!

Elang yang tak mau kalah ini langsung memutar posisi mereka lagi dan mempercepat tempo permainannya.

Riri sampai kewalahan sendiri ketika sibuk memberikan kissmark di leher Elang.

Kemudian dengan cepat Elang me-maju-mundurkan pinggulnya lagi and touching Riri's breast with his hands.

“Let finish this, i'm so sleepy.” Kata Riri ketika Elang memberinya jeda untuk bicara.

“Okay, princess.”

Pemuda ini semakin mempercepat tempo permainan dan akhirnya mereka pun sudah mencapai klimaks masing-masing.

Lalu Elang pun langsung merebahkan dirinya di samping Riri yang kini sudah bermandikan keringat sama seperti dirinya.

“Jangan langsung tidur, mandi dulu.” Kata pemuda ini sambil merapikan rambut panjang Riri yang menutupi wajah cantiknya itu.

“Aku gak mau pakai air dingin, Kak.” Rengek gadis ini.

Elang terkekeh, “Iyaa kalo gak ada air panasnya, nanti aku yang rebusin airnya.”

Riri langsung tersenyum cerah, “YEAYY!!! THANK YOU, KAKK!!!” Ia mengecup pipi kanan Elang.

“My pleasure, cantik.”