Selma and Giselle's House
tadinya, heksa mau ngajak selma makan bubur ayam langganan mereka dulu. tapi papa selma gak ngijinin anaknya itu buat keluar rumah karena selma masih kecapean abis kemping.
“kok kamu gak bilang kalo abis kemping?” tanya heksa.
“aku tuh udah gak secapek kemaren kak,” jawab selma.
untungnya papa selma ngebolehin heksa main disini, jadi walaupun gak keluar rumah, mereka juga masih bisa buat main.
“kakak gak jadi ngajak temen kesini?” tanya selma sambil mencoba meraih sekotak susu strawberry yang ada di dekat heksa.
peka dengan keinginan selma, heksa langsung mengambil sekotak susu yang ada di samping kanannya dan menusukkan sedotan, lalu ia berikan kepada gadis itu.
“jadi,” kata heksa. “tapi dia nyusul, soalnya lagi kerja kelompok.” selma pun langsung mengangguk paham.
mereka berdua pun kemudian asik bernostalgia sambil melihat foto mereka di laptop selma. semuanya masih selma simpan rapi di folder yang berjudul 's<3h'.
ia jadi teringat pada karina.
'karina lagi apa ya?'
'karina lagi sama siapa?'
'karina lagi dimana?'
selma yang omongannya tidak direspon oleh heksa langsung menoleh ke arahnya dan menyenggol lengan pemuda itu dengan sikunya, “kakak kenapa?” tanya gadis ini.
heksa pun langsung tersadar dari lamunannya dan beralih ke selma, “ke inget pacar kakak sel.” jawabnya jujur.
“chat dong kak biar gak—”
perkataannya terputus begitu handphone heksa berbunyi karena ada panggilan masuk dari sadan.
'udah di depan nih,' ujar sadan dari ujung sana.
“iya, tunggu.” ujar heksa sambil memutuskan panggilan. kemudian ia beralih ke selma, “gih kamu samperin, sekalian kenalan.” katanya iseng.
selma langsung mengangguk dan keluar rumah menghampiri sadan.
sedangkan heksa diam sambil memakan snack karena memikirkan karina.
sama seperti heksa, karina pun juga memikirkan pemuda itu. bahkan ketika ia baru bangun tidur pun ia langsung mengecek notifikasi handphonenya, ternyata tidak ada chat masuk dari heksa.
jenan yang melihat karina melamun langsung menghampiri gadis itu dan duduk di sampingnya, “mikirin heksa ya lu?” tanya pemuda tampan ini.
karina menoleh sebentar ke arahnya dan mengangguk, “iyaa.” jawabnya.
jenan langsung menyodorkan temannya itu sebatang cokelat (yang sebenarnya buat pacarnya), “makan nih biar gak merengut begitu.” ujar pemuda ini.
karina langsung menerimanya dan memakannya, “makasih ya.” ucapnya sambil menolehkan pandangannya ke beberapa temannya yang sedang melawak di balkon.
setidaknya untuk sekarang ia sedikit terhibur dengan guyonan temannya,
dan juga karena coklat dari jenan.
“eh rin,” panggil jenan.
“apaaa?” sahut karina.
“lu percaya gak kalo gua pernah naksir lu?”
karina terkejut mendengarnya.
bahkan ia pun sampai tersedak cokelat yang sedang ia makan ini.
jenan langsung menyodorkan gadis itu segelas air. karina menerima segelas air tersebut dan meminumnya hingga tandas.
“alesannya?” tanya karina balik.
“karena lu temen baik gua.” jawab jenan.
kemudian pemuda tampan ini melanjutkan perkataannya, “tapi itu dulu ya. kalo sekarang mah gua sukanya sama samira.”