Mampir
Sudah kedua kalinya Satya merasakan kehilangan.
Apa Tuhan memang tidak mengizinkannya untuk bahagia bersama wanita yang ia cintai?
Atau memang Tuhan tidak ingin melihatnya bahagia?
Di umurnya yang baru menginjak dua puluh tahun ini, hampir setiap hari Satya menyibukkan dirinya agar bisa melupakan dan juga mengikhlaskan kepergian cinta terakhirnya.
Mereka adalah wanita yang mempunyai ruang tersendiri di dalam hati Satya.
Banyak orang yang menyarankan pemuda itu untuk menikah lagi agar ada yang membantunya mengurus anaknya.
Satya sudah menjadi seorang Ayah sejak satu tahun yang lalu. Maka dari itu ia terlihat lebih dewasa daripada teman-teman sebayanya.
“Jangan lupa dateng, Sat. Siapa tau ketemu jodoh.” Ujar Jason, lalu mendapat lirikan sinis dari Satya. “Oh iya sorry, gua keceplosan.” Kata Jason sambil berjalan menuju ruangan kecil yang ada di sebrang meja kerja Satya.
Pemuda bernama lengkap Jason Kennedy ini mencuci tangan dan berganti baju sebelum mendekat ke baby box yang ada disana.
“Haloo Satria, haloo Salmaa.” Ujar Jason sambil memegang kedua pipi gembul dari dua balita kembar yang sedang tertidur itu.
Satria dan Salma adalah anak pertama (dan terakhir) dari Satya dan Selma yang lahir satu tahun yang lalu.
Satria memiliki paras yang sangat mirip dengan Satya, yang membedakan hanya bentuk mata Satria yang sama persis dengan Selma.
Sedangkan Salma bisa dibilang adalah fotocopy-an dari Selma.
Kenapa begitu?
Karena semua yang dimiliki Selma ada pada anak itu.
Mulai dari rambut yang tebal, hidung mancung, dan bentuk bibir, semuanya mirip dengan Selma.
Semua keluarga besar Selma (dan juga Satya) sampai menangis begitu melihat bayi kecil itu lahir ke dunia ini (karena saking miripnya dua orang itu).
Kembali lagi ke Jason yang sedang asik dengan si kembar.
Saat ini Satria sudah bangun dari tidurnya dan langsung di gendong oleh Jason menuju balkon untuk melihat pemandangan luar.
“Mamamamama.”
Mendengar itu, Jason langsung gemas sendiri dengan balita ini. Ia langsung menciumi pipinya, “Mamamamama laper yaa kamu?” Tanya Jason sambil mengangkat balita itu ke hadapannya.
Seakan mengerti, Satria menggeleng dan mencoba meraih sesuatu yang ada di belakang Jason.
“Mamamamama.” Ujar balita lucu itu.
Jason yang penasaran pun langsung memutar badannya.
Tidak ada apa-apa.
“Kita masuk aja yuk dek, gangguin Papa mu.” Kata Jason.
Tetapi balita ini memberontak dari gendongan Jason sambil berteriak, “MAMAMAAMAAAAA!!!!!!!”
Mendengar keributan itu, Satya langsung berlari masuk ke dalam kamar anak-anaknya. Ia mendapati anak laki-lakinya tengah memberontak di gendongan Jason.
Dengan cekatan Satya mengambil alih Satria dari gendongan Jason dan menenangkannya, “Kenapa Con? Kok tumben banget berisik?” Tanya Satya.
Jason mengangkat bahunya, “Gua gak tau, Sat. Tiba-tiba berontak sambil ngomong mamamama.” Jelasnya sambil menirukan gaya bicara Satria tadi.
“Oh, gua kirain kenapa.” Satya langsung tersenyum hangat sambil mengelus punggung balita ini dan menghampiri Salma yang masih tertidur nyenyak di dalam baby box nya.
“Mamanya anak anak lagi mampir, Con.”