Makasih Sadan
Karena pulang sekolah ini Jovan ada latihan band, maka dari itu ia langsung mempercepat langkahnya menuju kelas Sadan yang sangat jauh dari kelasnya.
Bahkan ia pun sampai berlari saking buru-burunya.
Sampai saat ia berbelok di ujung koridor, tiba-tiba ia menabrak seorang gadis yang tengah berjalan sampai terjatuh.
Jovan langsung mengulurkan tangannya untuk menolong gadis itu, “Sorry banget ya. Gua gak hati-hati.” Ujarnya.
Kemudian gadis ini menerima uluran tangannya dan mengomelinya, “JALAN PAKE MATA DONG.”
Begitu gadis ini mendongakan kepalanya, Jovan langsung gugup sekaligus terpesona.
Karena gadis ini adalah orang yang semalam ia bicarakan dengan Sadan.
Iya, gadis ini adalah Gebi.
Gadis yang ia kagumi sejak dua minggu yang lalu.
“HEH LO DENGER GAK?!” sungut Gebi yang merasa dirinya tak didengarkan oleh Jovan.
“Denger kok.” Kata pemuda ini, “Sorry ya Geb, gua gak sengaja—”
“NAH ITU GEB ORANGNYA YANG MAU KENALAN SAMA LU!!!” Kata Sadan yang tau tau sudah ada di belakang Gebi bersama dengan Selma.
Jovan rasanya ingin menoyor kepala pemuda itu saat ini juga.
Sedangkan Gebi langsung menatap pemuda di depannya ini, “Oh.” Ujarnya. “Kenalin, gue Gebi—” perkataannya langsung terputus karena Sadan menutup mulutnya dengan novel milik Selma, “SHHHTTTTTT DIEM, kenalannya ntar aja.”
“Mana tiketnya?” Kata Sadan sambil memalak Jovan.
Jovan langsung memutar bola matanya malas sambil mengeluarkan dua tiket dari dalam kantong kemeja seragamnya, “Nih.”
Sadan langsung menerimanya, “Makasih Jo.” lalu ia memandangi kedua temannya itu, “Nah sekarang lu berdua spending time together ya, gua mau pacaran dulu. Good luck Jo.” Ucapnya sambil menggandeng Selma dan berjalan menjauhi keduanya.
Dalam hati, Jovan langsung memaki pemuda itu karena ia masih malu. Tapi ia juga berterima kasih kepada Sadan karena sudah memberikannya kesempatan untuk berkenalan dengan Gebi secara langsung seperti ini.
“Bukannya band lagi latihan ya?” Tanya Gebi.
Jovan mengangguk, “Iya tapi bentar doang kok. Lu mau gak nungguin gua?” Tanya Jovan balik.
Gebi mengangkat alisnya sebelah, “Nungguin?” Gumamnya, “Emang lo mau ngajakin gue pulang bareng?”
Jovan mengangguk, “Iya.”
“Oh yaudah, gue tungguin aja.” Kata Gebi.
Jovan rasanya mau jungkir balik aja dengernya.
SENENG BANGET!!!!!