It's you

Gadis berwajah kucing ini sangat terkejut ketika mendengar suara yang sudah lama ia lupakan kembali lagi terdengar.

Awalnya ia kira ini hanya halusinasi semata, tapi lama kelamaan suara tersebut semakin jelas di telinganya.

Ia mengaduk kopi yang ada di dalam gelasnya dan cepat-cepat keluar dari dapur agar tidak bertemu dengan si pemilik suara itu.

“IYA BANGSㅡ” Jeremy langsung menghentikan langkahnya dan melipir ketika seorang gadis tengah berjalan keluar dapur sambil menunduk.

“Kalo jalan jangan nunduk mbak.” Tegur pemuda Hanandi itu.

Raisa membalakan matanya dan menghentikan langkahnya sesaat. Ia bimbang ingin merespon teguran Jeremy atau tidak, tapi karena ia sedang berusaha untuk menghindarinya, jadi gadis ini langsung berjalan begitu saja tanpa bicara apa-apa.

“Lah dicuekin gua?” Gumam Jeremy, menatap punggung gadis tadi.

Kemudian Jeremy langsung memasuki dapur untuk menyeduh kopi untuk dirinya dan Sammy. Padahal temannya itu ada di depan Tv, tapi tidak mau membuat sendiri.

Untung mood Jeremy sedang baik, jadi ia tidak mengomel ke Sammy.

Sambil mengaduk kopinya, Jeremy memikirkan tentang perempuan yang tadi tidak meresponnya.

Sekilas perempuan itu mirip dengan mantan pacarnya waktu SMA dulu. Rambut panjang dan tinggi badannya.

Samar-samar ia mengingat piyama yang dipakai gadis tadi.

Piyama yang sama dengan miliknya tetapi hanya berbeda warna saja.

Apa mungkin itu dia?

“Ah gak mungkin.” Kata Jeremy bermawas diri.

“Hello angry bird.” Sapa seorang gadis berponi dengan gelas berwarna ungu di tangannya.

Jeremy tersadar dari lamunannya dan menoleh ke gadis tadi, “Hello na-bi (kupu-kupu).” Sahutnya.

Gadis itu adalah teman sekelasnya, Nina Adhia Hong.

Kenapa dipanggil na-bi ? Karena gadis itu sangat suka sekali menonton nevertheless dan menyamakan dirinya dengan sang tokoh utama, yoo na bi, jadi Justin dan Jeremy kadang-kadang memanggilnya dengan na-bi.

Justin, Jeremy, dan Nina sama-sama jurusan teknik komputer, tetapi berada di kelas yang berbeda.

Jeremy dan Nina di kelas A, sedangkan Justin di kelas B.

Semoga di semester depan mereka bisa sekelas ya.

“Lo pasti mau begadang buat ngerjain tugas ya?” Tebak Nina, Jeremy mengangguk. “Iya, nin. Deadline juga soalnya. Kalo gak deadline gua ogah dah begadang.”

“Lu sendiri mau ngapain? Begadang juga?” Tanya Jeremy.

Nina menggeleng, “Nggak kok. Gue mau bikin susu.” Ia menuangkan dua sendok susu vanilla bubuk ke dalam gelasnya.

Jeremy manggut-manggut sambil ber-ooh ria.

Beberapa saat kemudian ia mendapatkan sebuah ide untuk bertanya ke Nina tentang siapa saja nama nama penghuni Srikandi.

“Hmmm, seinget gue di kamar satu ada Riri sama Nayya, terus kamar dua ada Citra sama Yolanda, kamar tiga gue sama amanda, kamar empat si cewek itu sama gebiㅡ”

“Cewek itu siapa?” Tanya Jeremy menginterupsi.

Nina mengibaskan tangan kanannya, “Ah lo gak perlu tau lah dia siapa. Gak penting.” Ujarnya.

Kemudian gadis itu melanjutkan pernyataannya tadi, “Terus kamar lima ada Aluna sama Raisa, dan kamar terakhir ada Samantha dan Olivia. Kamar yang suasananya paling serem dan paling dingin.” Ia sampai merinding sendiri membayangkannya.

“Raisa Kaluna bukan namanya yang di kamar lima?” Jeremy bertanya lagi. “Mukanya mirip kucing.”

Nina tampak mengingat ngingat sebentar kemudian mengangguk.

“NAHHHH BENERRRR. Raisa Kaluna, anak management. Satu jurusan sama Arka Hutama.”

jeremywalton sa kamu asrama di kalingga juga? kok gak cerita ke aku?

raisakaluna gak penting jer lagipula kamu udh bukan siapa siapa

jeremywalton maaf sa

raisakaluna yaaa

“SA LO KENAPA? KOK NANGIS?”