Hospital
“udah lang?” tanya oji.
elang pun mengangguk, “udah ji. ini anaknya lagi otw kesini.” jawabnya.
oji langsung menghembuskan nafasnya lega.
sekarang oji dan elang sedang berada di rumah sakit yang berada tak jauh dari apartemen elang.
tadi sewaktu elang dan sarah sampai di apartemen, mereka langsung terkejut karena melihat seorang gadis tengah tertidur di atas kasur.
lalu sarah yang merupakan mahasiswi kedokteran ini pun mulai memeriksa keadaan giselle setelah menyuruh semua orang keluar dari kamar ini.
ternyata keadaan seluruh tubuh bagian belakang giselle penuh dengan memar dan juga terdapat luka seperti cambukan yang masih baru.
dengan cekatan, sarah pun mulai membuka pakaian giselle dan mengobati luka tersebut sambil memeriksa bagian tubuh lainnya. takut ada luka yang lebih parah dari ini.
tapi untungnya tidak ada lagi luka yang parah lagi di tubuh giselle.
setelah 20 menit gadis cantik bernama sarah agnesia ini mengobati giselle, ia pun sudah selesai dan mengganti pakaian giselle dengan daster miliknya yang selalu ia bawa kemana-mana.
karena dirasa sudah selesai, sarah pun langsung keluar kamar dan menjelaskan kepada ketiga pemuda itu apa yang di derita oleh giselle.
“gue udah obatin semua luka-lukanya. biarin dulu dia istirahat sekarang.” kata sarah.
ketiga pemuda ini langsung mengangguk paham.
elang pun pergi ke dapur sebentar dan membawakan makanan untuk teman-temannya ini, “makan dulu nih sambil nunggu giselle bangun.” kata pemuda ini sambil membuka bungkus permennya.
semua orang yang ada disini langsung menoleh ke arahnya.
“LAH LO KENAL???????” tanya mereka serempak.
elang langsung mengangguk, “kenal lah.” ujarnya, “kan dia temennya mantan gua, terus dia juga ceweknya tetangga gua.”
oji yang jadi penasaran ini pun langsung bertanya kepada elang, “lu tau gak kenapa si giselle kayak orang di aniaya gitu?”
elang pun menggeleng, “gak tau ji. soalnya emang gua jarang ketemu ama dia.” jelasnya.
PRAANGGGGGGG!!!!
mereka berempat langsung terkejut begitu mendengar suara kaca pecah dari dalam kamar yang giselle tempati.
sarah dan oji pun melempar bungkus snack mereka dan langsung buru buru menghampiri gadis tersebut.
mereka berdua dibuat terkejut lagi dengan keadaan giselle yang tengah menggenggam pecahan kaca di kedua tangannya.
“PERGI LO ANJING!!!” pekiknya histeris.
elang dan juan yang tengah membereskan bekas makanan yang berceceran di depan tv ini pun langsung menyusul sarah dan oji karena mendengar pekikan giselle.
“ASTAGA GISELLE!!!” kata elang sambil mengacak rambutnya sendiri. ia frustasi karena melihat lengan dan lutut giselle yang bercucuran darah.
sedangkan juan berusaha menenangkan sarah yang syok ditempat sambil menangis.
dengan cepat, oji langsung berlari menghampiri giselle tanpa peduli dengan pecahan kaca yang ia injak.
melihat oji yang mendekat, giselle langsung mendekatkan pecahan kaca tersebut ke telinganya, “KALO LO KESINI, GUE BAKAL IRIS KUPING GUE!!” ancam gadis ini.
tapi oji tidak peduli dengan ancaman giselle. ia langsung mempercepat langkahnya menuju giselle untuk membuang pecahan kaca yang ada di kedua tangan gadis itu.
dengan gerakan yang sangat cepat, oji pun berhasil merebut pecahan kaca tersebut dan membuangnya. ia langsung membawa gadis itu ke pelukannya agar giselle sedikit lebih tenang.
“jangan takut ya sel, gua bakal jagain lu.” kata oji sambil mencoba menenangkan gadis ini.
giselle yang awalnya sudah sedikit tenang ini langsung teringat dengan kejadian mengerikan yang ia alami sebelumnya, menjadi membabi buta memukuli oji.
“KAMU MAU NGAPAIN AKU LAGI??? KAMU MAU PUKUL AKU LAGI??? KAMU MAU TAMPAR AKU LAGI??? KAMU MAU CAMBUK AKU LAGI???? KAMU MAU APA LAGI DARI AKU??????” pekik gadis ini histeris sambil terus memukuli oji. ia tak tau apa yang telah di alami oleh gadis ini, tapi yang ia tau gadis ini sangat ketakutan.
untungnya setelah sepuluh menit giselle histeris, akhirnya gadis ini pun mulai tenang dan mulai tertidur di bahu oji. tampaknya ia sangat lelah akibat menangis tadi.
dan oji pun langsung membawa giselle ke rumah sakit bersama elang, juan, dan sarah.