Cowok tkj dan Cewek Osis
Gadis berpipi chubby ini tak habis pikir dengan pemuda jangkung yang ada di hadapannya.
Terlambat hampir setiap hari selasa.
Saat ia tanya apa alasannya, pemuda itu langsung menjawab dengan jawaban yang menurutnya tak masuk akal.
“Soalnya saya suka diomelin kamu.”
Begitulah kira kira jawabannya.
Gadis bernama lengkap Kinan Margaretha ini hanya bisa menghela nafasnya setiap kali mendengar jawaban itu keluar dari mulut pemuda itu lagi.
“Saya harus apa biar kamu gak terus terusan terlambat kayak gini?” Tanya Kinan yang mulai kesal sendiri.
Keenan langsung menaikan alisnya sebelah sambil menatap Kinan dengan senyuman tengilnya, “Ya kamu harus jadi pacar saya.” Ujarnya sambil menundukan tubuhnya dan membisiki gadis itu, “Gampang kan?”
Refleks, gadis ini langsung memukul kepala pemuda itu dengan buku tebal yang ia bawa.
“Mending kamu pergi deh dari sini.” Kata gadis ini dengan kesal, “Saya males berurusan sama orang kayak kamu.”
Kinan balik badan dan berjalan meninggalkan Keenan yang sedang berfikir ditempat. Ia harus mendapatkan attention dari gadis itu bagaimana pun caranya.
Karena otak Keenan yang encer, ia pun langsung mendapatkan sebuah ide dan mengejar gadis chubby itu.
Lalu pemuda dengan tahi lalat di bawah matanya itu berdiri di depan Kinan sambil merentangkan kedua tangannya seolah menjadi pagar penghalang.
“Permisi.” Ujar gadis ini sambil berjalan ke samping kanan.
Tapi Keenan malah mengikuti kemana gadis itu melangkah dan menghadangnya sambil menggeleng, “Nggak.”
Kinan menghela nafasnya kesal kemudian berjalan ke kiri dan di ikuti kembali oleh pemuda tampan ini.
“Gua bakalan minggir,” Kata pemuda ini sambil mengeluarkan handphonenya dari saku celananya, “Kalo lu kasih kontak lu ke gua.”
Kinan pun menggeleng, “Gak akan saya kasih. Karena saya gak kenal sama kamu.” Tegasnya.
“Nama gua siapa?” Keenan malah bertanya.
Kinan menghela nafas dan membuka buku tebalnya lalu membacakan biodata dari pemuda ini, “Keenan Calvino Aditama, kelas dua belas TKJ satu, sepupu dari Marcelo Darius Aditama.” Ia pun langsung menutup bukunya dan menatap pemuda yang sedang menatapnya ini.
“Kenapa natap saya kayak gitu?” Tanya Kinan.
Lalu Keenan langsung tersenyum lebar, “Nah itu tau.” Ujarnya sambil menyodorkan handphone hitamnya, “Sekarang tinggal kasih gua kontak lu.”
Kinan tetap menggeleng kekeuh, “Saya tetep gak mau ngasih kontak saya ke kamu.”
“Kalo lu gak ngasih, gua bakal bilang ke ketos lu kalo kerja lu gak becus.” Ancam Keenan.
Kinan pun langsung terdiam mendengar ancaman itu. Karena baginya dimarahi oleh ketua osisnya sama dengan kiamat kecil disini.
Ia tak punya pilihan lagi.
“Yaudah mana sini handphone kamu.” Ujarnya pasrah.
“Nah gitu dong daritadi.” Keenan pun memberikan handphonenya sambil tersenyum senang.
Kinan pun memberikan lagi handphone Keenan lalu diterima oleh sang pemilik dengan senang hati, “Udah puas belum?”
Keenan langsung mengangguk dan kembali membisiki gadis chubby ini sebelum berlalu, “Jangan lupa besok malem.”
Kinan menaikan alisnya sebelah, “Maksudnya?”
“Ya tunggu aja besok malem.” Kata Keenan sambil berjalan menjauhi Kinan yang sedang kebingungan di tempatnya.
Sungguh pemuda yang aneh.